Mesin Golkar Macet, JK Kalah

– Diduga Akibat Jarang Ganti Oli


Kekalahan sementara JK menurut versi quick count dalam Pilpres 2009 disinyalir akibat Mesin Golkar™ tidak bergerak. “Maklum mesin tua,” ujar Alvan Aluvian, pengamat Teknik Mesin dari Akbar Tanjung Institute.

Diakui Alvan, Mesin Golkar™ kini sudah tidak seproduktif dulu. Kapasitas produksi suara yang mampu dihasilkannya merosot jauh, hingga pada level 1/50.000 spr*). Ini tentu merupakan penurunan kinerja yang sangat mencolok, jika dibandingkan dengan performa pada masa jayanya di era Orde Baru. Pada jaman itu Mesin Golkar™ mempunyai kapasitas produksi yang memukau; hingga mencapai ∞/0 spr !!! Pada level ini dapat dihasilkan suara instan dengan jumlah tidak terbatas tanpa perlu menggunakan satu rupiah pun.

Akibat Jarang Ganti Oli

Hal ini disangkal Pedro Sunyoto, penanggung jawab pemeliharaan Mesin Golkar™ wilayah Jateng. “Mesin sudah lumayan,” ujarnya. Ditambahkan, yang menjadi masalah adalah waktu. Pelaksanaan Pilpres putaran pertama yang hanya satu hari dinilainya terlampau cepat. “Kalau ada waktu 3 atau 5 bulan, mungkin suara Pak JK tidak seperti saat ini,” katanya.

Kendati demikian, ia pun mengakui bahwa kinerja Mesin Golkar™ – walaupun ‘lumayan’ – memang sudah mengalami penurunan dibanding sebelumnya. Menurutnya hal ini disebabkan tim pemeliharaan jarang melakukan tune up dan ganti oli. “Oli terlalu mahal,” kata Alvan ketika ditanya apa susahnya mengganti oli sebulan sekali.

Hal ini dibenarkan JK sendiri, ketika ditemui via Facebook chat. “Saya menyesal menaikkan harga BBM,” keluhnya.




*) Suara Per Rupiah. 1/50.000 spr berarti 1 Suara per 50.000 Rupiah. Kembali ke atas

12 Komentar to “Mesin Golkar Macet, JK Kalah”

  1. Oot: kok timingnya nggak tepat yah? Kalo model artikelnya politik seperti ini, apa nggak telat?

  2. .
    Jyiiiiakakakakakak….

    Keren boss, sumpah….!!! Bikin yang kayak gini terus…!!!

    LANJUTKAN…!!! 😀

  3. Ahahaha, kocak dan penuh makna =p

  4. Demokrat go to new Golkar at other clothes :D:D

  5. keren……
    lanjutkan bikin postingan kayak gini…
    hiburlah daku yang sedang mumet ini….

    • Di Amerika ada model jurnalisme fiktif seperti Tempe Ramen ini. 🙂 saya pernah lihat. Tapi dari tadi hingga saya mengomentari blog ini kok belum juga ingat apa namanya. hahahaha

      salut pada blog ini. saya dulu pernah kepikiran membuat model serupa.

      salam,

      agunng 🙂

    • Di Amerika ada model jurnalisme fiktif seperti Tempe Ramen ini. 🙂 saya pernah lihat. Tapi dari tadi hingga saya mengomentari blog ini kok belum juga ingat apa namanya. hahahaha

      salut pada blog ini. saya dulu pernah kepikiran membuat model serupa.

      salam,

      agung 🙂

  6. sumpah!! keren!! **walopun saya telat banget bacanya**

Tinggalkan komentar